29 April 2020

Aplikasi Gratis untuk Monitoring Hardware Laptop Maupun Desktop

Memantau hardware pada laptop atau desktop memang mesti rajin dilakukan. Ini dilakukan agar kita dapat mencegahnya dari overheating, karena jika dibiarkan bisa menyebabkan kerusakan papa laptop atau desktop. Ada banyak software monitoring, mulai dari yang berbayar sampai yang gratis. Namun jika kalian ingin yang gratis (bukan trial), ada beberapa software yang punya fitur tidak kalah dengan yang berbayar. Bahkan kemampuannya juga sering diandalkan bagi mereka ketika menguji performa suatu laptop atau desktop. Ukurannya pun kecil. Berikut beberapa diantaranya.

CPU-Z (1,82 MB)


Ini merupakan software sederhana tapi keren yang kerap digunakan untuk melihat komponen dasar suatu laptop atau desktop. Dengan ukuran file kecil, software ini berguna untuk melihat CPU, GPU, dan memori yang digunakan. Software ini juga menyediakan fitur benchmark dan stress test CPU untuk melihat sejauh mana performa dari komponen tersebut.

GPU-Z (6,9 MB)


Sesuai namanya, software ini berguna untuk mengetahui jenis atau tipe GPU (chip grafis) yang digunakan. Didalamnya terdapat informasi seperti memory type, GPU clock, sampai versi driver yang digunakan. Software ini juga menyediakan fitur sensor untuk memantau suhu dari GPU yang sedang digunakan secara real time. Tidak cuma itu, kalian juga bisa menjalan test render untuk melihat performa GPU secara umum.

HWiNFO (8,59 MB)


Ini juga merupakan salah satu software yang punya fitur keren buat monitoring komponen yang ada. Malah fiturnya lebih lengkap dibanding CPU-Z dan berguna bagi kalian yang butuh informasi status komponen dengan lebih detail. Software akan memonitor sistem komputer dengan bantuan sensor primary health yang akan menampilkan informasi, mulai dari suhu CPU, konsumsi daya, voltase mainboard, kecepatan kipas, voltase GPU, dan masih banyak lagi.

Open Hardware Monitor (513 KB)



Software ini memiliki fitur yang tidak kalah keren dibanding HWiNFO, bahkan memiliki tambahan fitur yang tidak dimiliki HWiNFO. Selain menampilkan suhu hardware, Open Hardware Monitor akan menampilkan frekuensi CPU, GPU, informasi RAM, bahkan status pada harddisk atau SSD. Open Hardware Monitor juga dapat dikustomisasi misalnya bisa me-rename atau menyembunyikan value dan merubah offset. Agar bisa menggunakan fitur secara keseluruhan, pastikan menjalankan software ini sebagai Administrator

Core Temp (1,2 MB)

 
Software pengukur suhu CPU sangatlah penting, dengannya kita dapat mencegah desktop dan laptop dari overheating. Ada banyak software yang dikhususkan untuk memantau suhu, dan Core Temp adalah salah satu yang kami rekomendasikan. Ukurannya kecil namun mampu memantau suhu secara real time dan menampilkannya secara sederhana sehingga tidak mengganggu sistem yang sedang berjalan. Software ini juga akan menampilkan notifikasi jika suhu panas sudah diambang batas tinggi.

SpeedFan (2,9 MB)


Jika ingin fitur yang lebih lengkap dibanding Core Temp, maka SpeedFan bisa jadi pilihan. SpeedFan merupakan software monitoring hardware yang bisa memonitor tegangan, kecepatan kipas dan suhu. Selain itu juga dapat mengatur kecepatan fan saat suhu terpantau dalam kondisi tinggi. Speedfan juga memiliki fitur grafik yang berguna untuk menganalisa lebih dalam suhu dan tegangan pada hardware.

CrystalDiskInfo (5,9 MB)


Untuk urusan storage seperti HDD atau SSD, CrystalDiskInfo tidak hanya bisa mendeteksi jenis atau tipe storage yang digunakan, tetapi juga memantau apakah komponen ini berada dalam kondisi terbaik. CrystalDiskInfo akan menampilkan secara lengkap informasi storage yang meliputi suhu, uptime, waktu start-up, error states, dan banyak lagi. Tool ini juga mengkalkulasi Health Status keseluruhan. Itu tadi beberapa software untuk memonitoring perangkat anda semoga bermanfaat.


Double Transparent Bridge Mikrotik untuk Menembak Sinyal Hotspot Wifiid

 

Transparent Bridge Mikrotik dapat digunakan untuk menembak/menangkap sinyal WiFi dari tempat lain dengan jarak tertentu. Seperti yang sudah pernah saya bahas sebelumnya, tutorial kali ini adalah pengembangan dari tutorial tentang : Tutorial Menangkap/Menembak Sinyal Wifi/Hotspot Menggunakan Mikrotik .
Pengembangan pada tutorial kali ini adalah pada penggunaan kedua perangkat Mikrotik sebagai Transparent Bridge Mikrotik. Sehingga akan ada dua transparent bridge mikrotik yang digunakan untuk menghubungkan client ke sumber internet. Hal ini akan membuat client seolah-olah langsung terkoneksi ke sumber internet tanpa melalui Mikrotik, yang ditandai dengan IP Address yang didapatkan oleh client secara otomatis satu jaringan dengan IP Router sumber internet. Double Transparent Bridge Mikrotik ini bisa juga disebut sebagai Repeater Sinyal WiFi.
Untuk lebih jelasnya silakan lihat topologi berikut :
Karena client seakan-akan terkoneksi secara langsung ke sumber internet tanpa melalui Mikrotik, maka trik ini dapat digunakan untuk menembak sinyal Hotspot, seperti Hotspot Mikrotik, Hotspot WifiId, dan Wifi lain yang harus muncul halaman login dulu sebelum bisa internetan. Udah tau kan bedanya WiFi internet sharing sama Hotspot? Kalo belum baca ini ya :  Perbedaan WiFi internet sharing dan Hotspot.
Pada Topologi di gambar di atas, saya menggunakan dua buah Mikrotik yaitu Mikrotik SXTG-2HnD dan Mikrotik RB751U-2HnD. Sebenarnya pakai satu Mikrotik saja juga sudah bisa. Namun jika hanya menggunakan satu Mikrotik, maka koneksi ke client hanya bisa menggunakan kabel (bukan wireless). Karena Mikrotik SXTG hanya punya 1 interfece wireless dan 1 interface ether (LAN). Kecuali kita menggunakan Mikrotik yang punya dua interface Wireless, 1 sebagai penerima sinyal dan 1 nya sebagai penyebar sinyal, jadi client bisa konek via WiFi dengan hanya satu Mikrotik. Oleh sebab itulah saya menggunakan dua Mikrotik sebagai Double Transparent Bridge.
Oke cukup sudah penjelasan nya. Selanjutnya kita langsung bahas Cara membuat Double Transparent Bridge Mikrotik untuk Menembak Sinyal Hotspot Wifiid :
Pastikan anda sudah membaca Tutorial Menangkap/Menembak Sinyal Wifi/Hotspot Menggunakan Mikrotik sampai bagian Pemasangan Mikrotik. Untuk Seting Mikrotik nya akan kita bahas disini :

Setting Mikrotik 1 : SXTG-2HnD

Ini adalah Mikrotik yang menembak/menangkap sinyal WiFi jarak jauh.
1. Login ke Mikrotik via Winbox
 
2. Masuk ke menu Interface. 
Disini hanya ada 2 interface (Wireless & Ether), dan kita akan menambahkan 1 interface Bridge
3. Untuk membuat Bridge, masuk ke menu Bridge --> Tambahkan interface bridge dengan klik tombol + --> Kita bisa beri nama Bridge nya --> Klik Ok
4. Masuk ke tab Ports --> Tambah kan port di bridge nya dengan interface ether1 dan wlan1 --> klik tombol + --> pilih interface yang mau dimasukkan (ether1) --> Ok --> Tambahkan lagi untuk wlan1 nya.
5. Setting Interface Wireless Mikrotik. 
Masuk ke menu Wireless --> dobel klik wlan1 --> Masuk tab Wireless --> Pilih Mode : station pseudobridge --> Klik Scan untuk men-scan sinyal WiFi
6. Pilih sinyal Wifi yang mau dikoneksikan. Disini saya koneksi ke Router Cisco Linksys di Kantor saya. Klik Connect.
7. Cek status koneksi apakah sinyal yang diterima bagus apa ga. 
Masuk ke tab Registration --> Dobel klik interface wlan1 --> Masuk tab Signal --> Disini dapat dilihat kualitas sinyal, SNR, CCQ, dll.
Note : 
- Signal Strength nilainya semakin mendekati 0 semakin bagus (-50dB lebih bagus dari -90dB)
- SNR (Signal to Noise Ratio) dan CCQ  (Client Connection Quality) nilainya semakin besar semakin bagus
Selengkapnya baca artikel ini : Penjelasan Parameter Kehandalan Wireless Mikrotik
8. Karena ini Transparent Bridge maka IP Address tidak perlu diseting/tidak perlu diberi IP Address.
Sampai disini konfigurasi Mikrotik 1 : SXTG-2HnD sudah selesai.

Setting Mikrotik 2 : RB751U-2HnD

Ini adalah Mikrotik yang meneruskan sinyal WiFi yang ditangkap oleh Mikrotik 1 dan disebarkan ke client melalui sinyal WiFi.
1. Semua setingannya hampir sama seperti konfigurasi Mikrotik 1 : SXTG-2HnD. Yang berbeda hanya di setingan wireless nya.
2. Setting Wireless Mikrotik sebagai AP Bridge. 
Masuk menu Wireless -->

Pilih Mode Wireless nya : AP Bridge
Pilih Frequency, Masukkan SSID.